menjadi seorang pendidik adalah anugrah terindah yang ku rasakan saat ini aku merasa nyaman dan menikmatinya, tlah ku temukan gaya sendiri yang menurutku sesuai dengan situasi saat ini dan kelihatnnya anak didik merasa cocok, nyaman dan selalu antusias berkolaborasi dalam berbagai even dengan rasa senang dan begitu bersemangat, thanks God.
ternyata formulasinya tak rumit dan mudah dilaksanakan, di antaranya adalah berusaha menjadi teman diskusi tanpa rasa menggurui, sabar dan setia mendengarkan saran pendapat mereka, menghargai apa yang sudah mereka berikan dan raih demi nama sekolah, berikanlah wajah yang cerah dan senyum tulus tuk mereka, sapa lah mereka dengan hangat, dan yang menurut saya paling penting kita harus juga up to date alias jangan jadul ikuti perkembangan dunia mereka itu akan membuat mereka tak berjarak dengan kita, mereka akan suka dan setia jikalau mereka mengganggap kita adalah teman terbaik. Akan terlihat bedanya dari mimik wajah dan bahasa tubuhnya anak yang suka dan yang suka karena terpaksa atau takut menuruti apa yang kita tugaskan. Adanya rasa empati kita bahwa yang mereka hadapi setiap hari adalah beban tersendiri.
Satu hal yang sangat saya jaga adalah jangan memarahi atau mempermalukan mereka di depan orang banyak karena hal tsb bisa menjadi luka atau dendam dalam hati yang mungkin sulit dilupakan, karena kita adalah sama sebagai manusia hakekatnya ingin dihargai dan diperlakukan secara manusiawi harus ada trik sendiri untuk menangani mereka yang bermasalah. Karena orang tua menitipkan anaknya bersekolah untuk di didik menjadi manusia baru yang secara psikologis menjadi manusia yang pintar cerdas sehat secara jasmani dan rohani bukan malah sakit dan tertekan sehingga tidak bisa berkembang menjadi manusia yang seutuhnya.
Sudah sekian lama saya mengamati hal ini dan saya juga belajar dari kesalahan dan kekeliruan metode yang saya terapkan beberapa tahun silam, semoga hal ini bisa menjadi salah satu pilihanbagi kita sekalian